Gubernur WH: Mutasi Rotasi Urusan Saya
BantenNet.com.SERANG – Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Banten diminta tetap fokus bekerja. Mereka diminta untuk tidak menghiraukan isu mutasi, rotasi, dan promosi jabatan yang cepat atau lambat akan dilakukan oleh Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy.
Seperti dikutip melalui radarbantenonline, Gubernur Wahin Halim mengatakan, mutasi rotasi dan promosi jabatan menjadi urusannya.“Itu kamu jangan campur-campur mengurusi urusan saya, jangan tanya rotasi, kan masih lama,” ujarnya di sela-sela istirahat rapat pimpinan (rapim) di aula Bappeda Banten, Senin (6/11/2017).
Seperti diketahui, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten oleh Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Jakarta, per 12 Mei 2017. Sesuai ketentuan, enam bulan pasca dilantik, keduanya sudah diperbolehkan melakukan proses mutasi dan rotasi pejabat di bawah kepemimpinannya.
Pria yang akrab disapa WH itu tidak mengelak rapim awal bulan Novemver tersebut akan menjadi pertimbangan dirinya dalam melakukan rotasi mutasi.
“Ya, pertimbangan banyak. Pertimbangan yang paling penting ketika proyek sudah selesai. Kita tahun depan pertimbangkan untuk dianggarkan atau tidak. Kenapa tidak selesai, berarti tahun depan kita akan pertimbangkan ini orang kasih proyek lagi atau tidak,” ujarnya.
Mantan walikota Tangerang dua periode itu tidak sependapat rumor rotasi dan mutasi membuat pejabat gagal fokus dalam bekerja. Menurutnya, semua masih punya gairah untuk menyelesaikan program pada masing-masing OPD.
“Enggak ah, tadi gairah. Mereka itu cuma dibuat-buat saja, tadi juga mereka (semangat-red). Yang kinerjanya benar ya benar, yang enggak kan ada saja kan. Tapi, tidak dikaitkan dengan (rotasi mutasi-red),” cetusnya.
Namun demikian, jika ada pejabat atau pegawai yang malas-malasan dalam menjalankan tugasnya, Gubernur kelahiran 14 Agustus 1954 itu tidak akan segan-segan menggantinya.
“Kalau saya kan harus menggerakan, me-manage. Mereka harus kerja, kalau mereka malas, ya saya pecat,” ujar WH.
Ditanya pelantikan hasil mutasi dan rotasi akan dilakukan November atau Desember, WH justru meminta wartawan untuk menghitungnya sendiri. “Kan prosesnya 55 hari. Ya hitung saja sendiri, saya sudah capek ngitung-ngitung hari,” cetusnya.
Secara keseluruhan WH mengatakan, rapim kali kemarin untuk melakukan evaluasi atas kinerja OPD pada 2017 dan persiapan melaksanakan program 2018. Terutama yang berkaitan dengan rencana aksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Provinsi Banten.
Gagal fokusnya pejabat jelang mutasi dan rotasi menjadi sorotan DPRD Banten. Kalangan anggota DPRD Banten melihat, isu rotasi dan mutasi yang akan dilakukan Gubernur dianggap membuat resah dan mengganggu kinerja pejabat.
Indikasinya, terlihat dari ketidakseriusan dalam melakukan pembahasan anggaran dan pengusulan program untuk APBD 2018.
Sementara itu, saat memimpin apel aparatur sipil negara di halaman Masjid Raya Albantani, KP3B, Wakil Gubernur Andika Hazrumy meminta semua ASN di lingkungan Pemprov Banten untuk tidak terpengaruh dengan isu mutasi, rotasi, dan promosi. Menurutnya, dalam waktu cepat atau lambat hal itu akan dilakukannya.
Andika menegaskan, bersama Gubenur Wahidin Halim akan melakukan penilaian secara objektif dalam hal tersebut. “Jadi, ASN sebaiknya bekerja saja dengan baik dan sesuai dengan tupoksi dan tanggung jawabnya. Tidak usah malah kasak-kusuk dan menjadi resah,” katanya.
Mutasi, rotasi, dan promosi ASN di lingkungan Pemprov Banten, kata Andika, menjadi kewenangan Gubernur dan dirinya yang diperbolehkan oleh pemerintah pusat setelah enam bulan pasca resmi dilantik menjadi pasangan kepala daerah.
“Sekarang ini saya dan Pak Gubernur masih melakukan kajian-kajian untuk kepentingan (mutasi, rotasi, dan promosi-red) tersebut,” kata Andika.
>red