Masyarakat Desa Sindangasih Antusias Ikuti Sosialisasi Kampung KB

Avatar photo

BantenNet.com. KABUPATEN TANGERANG – Ratusan warga Kampung Nangka, Desa Sindang Asih, Kecamatan Sindangjaya antusias mengikuti kegiatan sosialisasi Integrasi Kampung KB yang dihelat Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di desa setempat, Kamis (21/12/2017).
Lapangan yang becek karena hujan mengguyur sedari pagi tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyimak pemaparan materi dari dua narasumber dalam kegiatan tersebut.
“Saya ingin tahu lebih banyak soal KB,” ujar Aminah warga setempat.
Ibu dua anak tersebut mengaku sudah memiliki dua anak dari pernikahannya sejak tahun 2.000.
“Saya ikut KB sejak kelahiran anak pertama, lalu aktif KB lagi sesudah kelahiran anak kedua,” tambahnya.
Dua narasumber memberikan pemaparan seputar program Keluarga Berencana, diantaranya Kepala Bidang Pengendalian Penduduk pada BKKBN Banten, Budoyo, dan Tenaga Ahli Anggota Komisi IX DPR RI Irgan Chairul Mahfiz, Bambang Wahyu.
Budoyo mengatakan saat ini Indonesia memiliki tantangan terkait laju pertumbuhan  penduduk, menurutnya meski program KB sudah digalakkan sejak Orde Baru, namun jumlah penduduk Indonesia masih berada diperingkat keempat dunia. 
Namun, jumlah penduduk yang besar belum setara dengan kualitas sumber daya manusia, bangsa Indonesia masih tertinggal oleh negara lain.
“Sehingga dicanangkanlah program Kampung Keluarga Berencana, karena saat ini masih ada sekitar dua puluh ribu desa di Indonesia yang masuk kategori desa tertinggal,” katanya.
Kampung KB bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa-desa dengan kategori jumlah penduduk banyak karena tingginya angka kelahiran, infrastruktur yang belum memadai dengan penduduk yang sebagian besar sebagai keluarga pra sejahtera.
“Program ini harus mendapatkan dukungan semua pemangku kepentingan, karena bersifat lintas sektoral,” tambahnya.
Ia berharap, masyarakat Kampung KB di desa Sindang Asih mendapatkan dukungan program dari Pemkab Tangerang, karena ditekankannya, dalam tempo tiga tahun sejak pencanangan, kampung tersebut harus menjadi kampung yang mandiri.
“Ini menjadi tugas kita bersama, kami berharap Pemkab Tangerang memiliki formulasi untuk mencapai target tersebut,” imbuhnya.
Sementara, Bambang Wahyu mengatakan program KB secara perlahan namun pasti akan dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, terutama keluarga pra sejahtera. Karena perlu disadari, tantangan keluarga saat ini jauh lebih besar dibandingkan periode sebelumnya.
“Kalau dulu ada pameo banyak anak banyak rejeki, saat ini bisa jadi banyak anak banyak masalah,” ujarnya.
Masalah yang timbul salah satunya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga, seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan pangan. “Kalau keluarga kecil anak-anak akan lebih terjamin  pemenuhan kebutuhannya dibandingkan keluarga besar,” tambahnya.
Ia juga mengajak peserta yang belum menjadi peserta aktif KB untuk segera memulainya. “Kalau dimulai sekarang, sama halnya berkontribusi untuk mengendalikan jumlah penduduk. Keluarga akan sejahtera, kualitas hidup pun meningkat,” tukasnya.
>red