Memilih Kotak Kosong Bukanlah Larangan, Ini Kata Ketua DPC POSPERA

Avatar photo

BantenNet.com.KABUPATEN TANGERANG -Fenomena kotak kosong dalam Pilkada Kabupaten Tangerang ramai di bicarakan masyarakat Kabupaten Tangerang maupun berbagai media baik TV, Cetak atau Media Online.

adalah sebuah bentuk pemikiran masyarakat yang Terakumulasi dalam ketidak puasan masyarakat terhadap kinerja yang masih di anggap tidak pro rakyat dalam melaksanakan pembangunan di kabupaten Tangerang .

Rahmat Sanjaya Ketua DPC POSPERA mengungkapkan ada Beberapa hal yang menyebabkan masyarakat kabupaten Tangerang sudah mulai meragukan kinerja Petahana selama lima Tahun.

Diantaranya banyak tumpang tindih dalam menentukan tata ruang dan wilayah serta tidak meratanya pembangunan, baik dalam bidang infrastruktur atau SDM, bahkan masih ada Masyarakat Yang masih buta huruf.ungkapnya kepada BantenNet.com pada Jumat ( 19/1/2018) di kediamannya.

“Melihat dalam segi pelayanan di bidang kesehatan misalanya masih banyak fasiltas yang kurang memadai bahkan serba minimalis”

Dalam momentum Pilkada kali ini, Saya yakin masyarakat akan lebih bijak dalam menentukan pilihannya baik kepada Petahan atau malah sebaliknya dalam menjatuhkan pilihannya kepada kotak kosong.”Bahkan mungkin banyak yang tidak akan datang ke TPS atau Golput,”ungkapnya.

Melihat pola atau cara Petahana yang mempersempit ruang gerak para calon lawan politiknya dengan memanfaatkan regulasi pemilu yang masih memiliki celah, salah satunya adalah presidential Threshold 20 atau 25 persen,”kata Rahmat Sanjaya.

Saya berharap dengan adanya Pilkada serentak tahun 2018 kali ini masyarakat bisa lebih pintar dalam menentukan pilihan. “Meski cuma satu kandidat yang akan muncul di keretas suara akan tetapi ada kolam kosong yang juga bentuk dari pilihan mereka masing masing ketika melihat keretas suarnya nanti.

Kotak kosong bukanlah sesuatu yang di larang oleh agama maupun negara dan ini salah satu bentuk dari Demokrasi,”harapnya.

>ldn