Banten.Net.Com KABUPATEN TANGERANG – Dalam rangka persiapan keberangkatan umroh Kapolres Kombes Pol H Sabilul Alif. SH.S.Ik, MSi dengan menjalin tali silaturahmi menginap di rumah ulama dan Sholat Berjamaah dengan warga membangun kebersamaan untuk lawan penyebar Hoax dan Ujaran Kebencian, Kamis ( 1 / 3 ) di salah satu Kediaman Ulama Kabupaten Tangerang.
Sebelum umroh H.Sabilul Alif memerintahkan, Bhabinkamtibmas Polres Kota Tangerang untuk menginap di rumah Kiai, Ustad atau di Pesantren. Tidak hanya itu beliau juga meminta jajaran untuk aktif melaksanakan shalat berjamaah bersama warga.
Inisiatif itu saya ambil guna menyikapi adanya isu kebangkitan PKI dan/atau penyerangan kepada pemuka agama,” Tentu langkah itu bukan Justifikasi atau Pembenaran terkait isu yang beredar melainkan, sebagai upaya kepolisian memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujarnya.
Sebab dalam giat itu, masyarakat diberikan imbauan, agar tidak terprovokasi dengan isu yang belum jelas kebenarannya. Kami yakinkan masyarakat bahwa isu-isu provokatif itu adalah hoax yang bertujuan membuat resah masyarakat dan membuat genting keadaan. Giat itu juga untuk mencegah terjadi main hakim sendiri di tengah masyarakat.
” Tentu selain silaturahmi dan menyampaikan imbauan, kami juga senantiasa membuka diri menerima masukan. Kami sadar betul bahwa masyarakat adalah stake holder yang perlu kami dengar aspirasinya,” tuturnya.
Meski kami sudah mengendus, Bahwa isu yang disebarkan adalah hoax dan belakangan tertangkap para pelaku terduga penyebar hoax itu, namun kami mafhum bahwa psikologi masyarakat terganggu dengan isu murahan itu. Pada titik itulah kami hadir mengisi kegusaran masyarakat. Kami pastikan, bahwa kami akan selalu ada melindungi segenap warga negara.
Seperti yang pernah diungkap pada tulisan sebelumnya soal hoax,” Tentu kami harus mengambil inisiatif dari masifnya penyebaran hoax. Informasi palsu atau hoax disebar untuk memecah-belah bangsa dan membuat mencekam keadaan. Nuansa saling curiga dan tidak percaya semakin kuat. Dan, tinggal butuh satu letupan, maka bukan tidak mungkin chaos yang akan kita saksikan,” katanya.
” Oleh karena itulah, kami approach masyarakat. Kami datangi dan kami ajak diskusi bertukar pikiran dan isi hati. Kami memberikan imbauan, masyarakat memberikan masukan, sehingga antara aparat dan masyarakat diliputi suasana keakraban,” ucap H. Sabilul Alif
Dengan kedekatan seperti itu, maka pembuat hoax bisa impoten, gigit jari, dan mati suri. Sebab, ikatan emosional antara aparat dengan masyarakat kian kuat. Polisi siap melindungi masyarakat dan masyarakat mendukung penuh tugas-tugas polisi.
Dalam analisis kami, penyebaran isu penyerangan terhadap pemuka agama salah satunya bertujuan mengagitasi emosi masyarakat. Propaganda bombastis mengenai kebangkitan ideologi tertentu serta beragam hoax penyerangan dikemas dan disebarkan.
Penyebaran isu itu tidak hanya via medsos seperti facebook, twitter, dan instagram,” namun juga melalui aplikasi berbalas pesan seperti What’s App ( WA ) Ini yang membuat isu itu semakin liar dan cenderung, tak terdeteksi. Alhamdulillah, berkat izin Yang Kuasa, Bareskrim Polri berhasil meringkus para pelaku yang diduga sebagai penyebar hoax itu. Siap-siap bagi yang masih suka menyebar hoax dan isu perpecahan terutama akun-akun anonim, jika tidak segera bertobat maka tinggal menunggu waktu diringkus polisi.
Semoga, kami selalu diberi kekuatan untuk terus mengungkap para pelaku penyebar hoax, fitnah, dan ujaran kebencian. Dan, semoga kita semua semakin dewasa dalam mencernah informasi yang kita terima dimana saja,kapan saja dan Bagaimana saja harus di filter.
> hry / red