BantenNet.com, KABUPATEN TANGERANG – Puluhan Mahasiswa Yanh Tergabung Dalam Aliansi Mahasiswa lakukan Aksi dan menuntut sikap DPRD Kabupaten Tangerang untuk mengeluarkan pernyataan sikap yang sama dengan aspirasi mereka, untuk menolak UU MD3 yang diduga telah membungkam suara rakyat terang Tomy Reyvalddi kepada BantenNet.com pada senin kemarin (12/3).
Tommy Reyvaldi, Formateur HMI Komisariat Tigaraksa menjelaskan, UU MD3 pasal 122 huruf k seolah-olah membungkam suara rakyat, seakan-akan mencederai kedaulatan demokrasi negeri ini.
Menurutnya, hal itu tidak sejalan dengan sistem yang tengah dianut, yakni demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.
“Nanti ketika UU MD3 ini berhasil disah-kan, jangankan untuk dilecehkan, menyampaikan aspirasi pun rasanya tak bisa, rakyat punya kekuatan apa selain mengungkapkan asa?” tambahnya
Pasal 245 ayat 1 juga, menurut dia, yang banyak melakukan praktek korupsi kan saat ini anggota DPR, lagi-lagi peraturan seperti ini bisa melemahkan KPK untuk menuntaskan dugaan praktek korupsi oleh anggota DPR serta bertentangan dengan prinsip persamaan dihadapan hukum.
Hal itu dikarenakan ketika salah satu anggota DPR yang tersandung kasus korupsi, pihak penegak hukum melalui proses birokrasi, yakni harus ada pertimbangan dari Majelis Kehormatan Dewan dan persetujuan Presiden.
“Aksi kami ini menuntut DPRD Kabupaten Tangerang mengeluarkan rekomendasi menolak revisi UU MD3, selanjutnya akan kami jadikan lampiran untuk judicial review ke Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya.
Tiga anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari Komisi 1 yakni Jayusman (Partai Gerindra), Uswatun Hasanah (Nasdem), Syarifullah (PKS) menyampaikan sikap bahwa mereka sepakat dengan organisai-organisasi mahasiswa yaitu, Ikatan Mahasiswa Kabupaten Tangerang, FAM Tangerang, HMI komiti dan HMI komisariat STIE PPI yang tergabung dalam aksi Aliansi Mahasiswa Kabupaten Tangerang untuk menolak UU MD3.
“Kita tunggu saja hasil konkritnya, kami akan terus kawal UU MD3 ini, mudah-mudahan kabar baik untuk kita semua. Kita tidak akan sekadar menolak lupa, tapi kita tidak akan pernah lupa untuk menolak” tutupnya
Arif/red