Budaya  

Wayang Ajen Turut Angkat Potensi Wisata Banten

Avatar photo
BantenNet.com. SERANG-Pertunjukan apik Wayang Ajen sukses menutup ajang Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara di Alun-Alun Barat Kota Serang, Banten, Sabtu (25/11).
Tidak hanya itu, penampilan Wayang Ajen juga menjadi atraksi wisata budaya yang turut memperkuat sekaligus mengangkat potensi wisata Banten yang begitu kaya.
“Seperti diketahui, Banten punya ragam potensi wisata yang besar. Tidak hanya budaya, kuliner, tapi juga alamnya yang indah,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati
Seperti dilansir dari Sportorism.
Selama satu hari penuh, Alun-Alun Barat Kota Serang dipadati masyarakat. Dimulai dari pagi hari dengan pameran 30 ikon kuliner nusantara.
Deretan kuliner seperti Satai Maranggi, Satai Ayam Madura, Rendang Padang, Nasi Tumpeng, Es Bir Pletok, Kunyit Asam Solo dan lainnya disuguhkan kepada masyarakat.
Tidak hanya pameran kuliner, demo masak dari dua chef andal, Sisca Soewitomo dan Chef Marco Lim semakin memeriahkan acara.
Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata, Vita Datau mengatakan, 30 Ikon Kuliner Nusantara adalah program dari pemerintah pusat dalam membangkitkan potensi wisata Indonesia melalui kuliner.
“Tapi tidak boleh berhenti sampai disitu saja. Bahwa ikon tersebut harus menjadi pemantik bagi pengembangan kuliner daerah,” ujar Vita Datau.
Untuk itu ia berharap, kehadiran pameran kuliner ini bukan sebagai ajang mengenalkan makanan daerah lain di Banten, tapi justru menjadi pemantik agar masyarakat ataupun komunitas dapat mengembangkan dan mendorong kuliner khasnya sebagai daya tarik wisatawan.
“Berdasarkan data, wisata kuliner adalah penyumbang PDB terbesar pada industri ekonomi kreatif. Artinya, wisatawan itu dalam pengeluaranya, 30 persen dikhususkan untuk makanan dan oleh-oleh,” ujar Vita Datau.
Banten pun punya potensi itu. Rabeg misalnya, yang merupakan makanan khas dari Serang, Banten. “Nah bagaimana makanan ini bisa dikreasikan. Kuncinya ada tiga, yaitu Rasa, Rupa dan Rekayasa,” ujar Vita.
Satu makanan dapat dikembangkan atau dipromosikan secara luas ketika dia memiliki rasa yang enak yang bisa disesuaikan dengan selera orang banyak. Kemudian rupa, bahwa makanan itu presentasinya harus bagus.
“Rekayasa, adalah makanan itu bisa dimasak dengan mudah. Bagaimana caranya? Melalui kegiatan inilah diharapkan potensi wisata khususnya kuliner di Banten dapat dikembangkan,” ujarnya.
Dalam acara turut dihadiri Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar, Mumus Muslim. Begitu juga dengan suguhan Wayang Ajen yang ditampilkan sebagai pemuncak acara.
>red