BantenNen, TANGERANG – Pendaftaran Bakal Calon (Bacalon) Ketua Karang Taruna (Katar) Kabupaten Tangerang yang berlangsung di Ardes Cafe, Tigaraksa pada tanggal 7 Februari lalu berhasil menarik perhatian banyak pihak. Acara ini menjadi sorotan karena diikuti oleh dua kandidat putra terbaik daerah, termasuk salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang dari Fraksi Partai Gerindra, Abdul Qodir. Dia mendapatkan nomor urut 1 dan dianggap sebagai kandidat yang kuat untuk memimpin organisasi yang dikenal dengan sebutan “Plat Merah”.
Rencana kegiatan Temu Karya Karang Taruna Kabupaten Tangerang yang dijadwalkan pada 14 Februari 2025 juga menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Momen ini dianggap penting karena tidak hanya akan menentukan siapa yang akan menahkodai Karang Taruna ke depan, tetapi juga memperlihatkan dinamika politik dan sosial di daerah tersebut. Terlebih lagi, Abdul Qodir yang merupakan sosok yang cukup dikenal dan berpengaruh, kini ambil bagian dalam organisasi yang memiliki banyak peran dalam pengembangan masyarakat.
Iyan Jariyan, S.Pd, Ketua Katar Kecamatan Kresek, memberikan pandangannya mengenai pencalonan ini. Menurutnya, keputusan Abdul Qodir untuk maju sebagai Bacalon Ketua Katar adalah langkah yang menarik dan mendapat perhatian publik. “Ini menarik dan sebuah keputusan yang cukup menyedot perhatian publik, juga menimbulkan berbagai reaksi,” ungkapnya. Di tengah tantangan dan harapan yang ada, Iyan berharap agar pemilihan ini bisa berjalan dengan demokratis dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar memiliki visi untuk memajukan Karang Taruna.
Pencalonan Abdul Qodir menunjukkan adanya sinergi antara politik dan organisasi sosial. Banyak yang menilai bahwa kehadiran seorang anggota dewan dalam struktur organisasi seperti Karang Taruna bisa membawa angin segar, terutama dalam hal akses dan dukungan terhadap program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Tentu saja, hal ini juga menimbulkan harapan akan adanya kolaborasi positif antara pemerintah daerah dan organisasi kepemudaan dalam mengatasi berbagai isu yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Tangerang.
Tak hanya itu, keikutsertaan dua kandidat ini dalam bursa calon Ketua Karang Taruna juga menunjukkan bahwa ada dinamika yang sehat dalam dunia kepemudaan di Kabupaten Tangerang. Hal ini menjadi contoh nyata bagi generasi muda untuk lebih aktif terlibat dalam organisasi dan berkontribusi pada pembangunan daerah mereka. Dengan adanya kompetisi yang sehat, diharapkan kedua kandidat dapat saling menghadirkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat memajukan Karang Taruna dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, sejumlah komunitas pemuda dan masyarakat setempat juga menunjukkan ketertarikan mereka terhadap pemilihan ini. Mereka berharap agar kegiatan Temu Karya nanti dapat menjadi wadah untuk mendiskusikan berbagai isu yang ada serta merumuskan program-program yang lebih baik untuk masa depan. Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menjalin silaturahmi antaranggota Karang Taruna dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Dalam konteks yang lebih luas, keikutsertaan Abdul Qodir di Karang Taruna juga bisa dilihat sebagai langkah untuk memperkuat posisinya dalam politik lokal. Setiap langkah yang diambil dalam organisasi tersebut dapat menjadi modal bagi karir politiknya ke depan. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit. Abdul Qodir perlu membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar politisi, tetapi juga pemimpin yang peduli terhadap masyarakat dan mampu menghadirkan perubahan nyata.
Dengan berbagai gejolak dan harapan yang ada, pemilihan Ketua Karang Taruna Kabupaten Tangerang kali ini menjanjikan banyak hal. Masyarakat menunggu dengan antusias siapa yang akan terpilih dan bagaimana visi yang akan dibawa oleh pemimpin baru dalam mengembangkan Karang Taruna ke arah yang lebih baik. Semoga acara Temu Karya nanti bisa berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang diharapkan oleh semua pihak, terutama demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang.
> mul