Ketahui Lebih Dalam 16 Arah Mata Angin dan Alat Kompas

Avatar photo

BantenNet, EDUKASI – Apakah benar bahwa bumi itu memiliki 16 arah mata angin? Jawabannya, Benar. Tunggu dulu, bukankah saat kita duduk di bangku sekolah dasar guru memberitahu kalau bumi ini hanya memiliki 4 arah mata angin saja? Guru SD menjelaskan bahwa arah mata angin yang terdapat di bumi, yaitu Utara, Timur, Selatan, dan Barat.

Dari keempat arah mata angin itu dibagi lagi menjadi 8 arah mata angin yang terdiri atas Utara, Timur, Selatan, Barat, Timur Laut, Tenggara, Barat Daya, dan Barat Laut. Lalu, sumber mana yang menyebutkan bahwa bumi memiliki 16 arah mata angin?

Tenang dulu, biar kita sama-sama yakin, mari kita simak artikel yang akan mengupas secara tuntas mengenai 16 arah mata angin yang sejak tadi diperdebatkan. Berikut uaraiannya.

Tentang 16 Arah Mata Angin dan Kompas

Jika seseorang menyebut bumi hanya memiliki 4 arah mata angin, jawabannya adalah benar. Demikian halnya dengan yang menganggap bahwa bumi memiliki 8 arah mata angin, mereka juga benar. Lalu, bagaimana dengan yang mengatakan bahwa bumi memiliki 16 arah mata angin? Jawabannya juga benar.

16 arah mata angin secara khusus dipelajari dalam dunia pelayaran. Lautan lepas tidak mungkin hanya diwakili oleh 4 arah mata angin saja. Bahkan, dari ke 16 arah mata angin tersebut, dunia pelayaran masih memiliki turunan lainnya sehingga total arah mata angin menjadi 32. Dalam dunia pelayaran, 32 turunan arah mata angin ini disebut dengan istilah surat.

Anda tentu penasaran dengan arah mana saja yang termasuk ke dalam 16 arah mata angin tersebut, bukan? Inilah 16 arah mata angin yang dipelajari dunia pelayaran lengkap dengan ukuran derajatnya masing-masing.

  • U: Utara = 000° (nol derajat)
  • UTL: Utara Timur Laut = 022.5° (22.5 derajat)
  • TL: Timur Laut = 045° (45 derajat)
  • TTL: Timur Timur Laut = 067.5° (67.5 derjat)
  • T: Timur = 090° (90 derajat)
  • TMG: Timur Menenggara = 112.5°
  • T: Tenggara = 135°
  • SMG: Selatan menenggara = 157.5°
  • S: Selatan = 180°
  • SBD: Selatan Barat Daya = 202°
  • BD: Barat Daya = 225°
  • BBD: Barat Barat Daya = 247.5°
  • B: Barat = 270°
  • BBL: Barat Barat Laut = 292.5°
  • BL: Barat Laut = 315°
  • UBL: Utara Barat Laut = 337.5°

Dan kembali lagi ke utara sehingga menjadi 360 derajat.

Kompas, Alat Penunjuk 16 Arah Mata Angin

Pernahkah Anda merasakan kehilangan orientasi arah ketika berada di suatu tempat yang baru saja dikunjungi? Atau tak dapat menentukan 16 arah mata angin yang tepat?

Akibat yang paling fatal adalah kita merasa kebingungan menentukan arah untuk kembali ke tempat asal. Hal ini dapat terjadi terutama jika berada sedang mengarungi perairan (lautan, sungai, atau danau). Tentunya kita memerlukan suatu alat yang dapat memberikan panduan arah yang tepat.

Alat itu tak lain adalah kompas, yang memiliki 16 arah mata angin pada permukaannya. Kompas akan memberikan panduan arah untuk 16 arah mata angin tersebut dengan akurat. Kita akan menemukan bahwa pada permukaan sebuah kompas terdapat tanda yang jelas yang menunjuk ke arah utara, selatan, timur, dan barat.

Jika kita amati, jarum pada kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Hanya saja arah utara dan selatan tersebut mengalami penyimpangan. Ini akibat adanya arus listrik di sekeliling (yang mengakibatkan adanya medan magnet) sehingga menarik jarum untuk mengalami penyimpangan dari arah utara dan selatan kutub Bumi.

Besarnya penyimpangan sebanding dengan besarnya arus listrik atau medan magnet yang terjadi. Para penjelajah yang terbiasa menggunakan kompas, sudah memahami adanya fenomena penyimpangan ini. Dengan demikian, ketika akan menentukan 16 arah mata angin, mereka akan memperhitungkan pula adanya penyimpangan ini sehingga ereka tetap dapat menentukan 16 arah mata angin dengan tepat.

Saat ini, kompas 16 arah mata angin sudah semakin berkembang dan baik untuk digunakan. Orang yang kerap melakukan perjalanan di laut, semakin terbantu sejak ditemukannya kompas16 arah mata angin yang tidak dipengaruhi oleh medan magnet Bumi.

Pada dasarnya, kegunaan kompas 16 arah mata angin adalah untuk menentukan arah utama yang dituju. Selain itu, kompas juga dapat digunakan untuk menentukan suatu posisi berdasarkan garis bujur Bumi (digunakan bersama dengan sextan) dan menentukan posisi berdasarkan garis lintang Bumi (digunakan bersama dengan kronometer).

Kompas penentu 16 arah mata angin dapat dikatakan sebagai cikal bakal alat untuk menentukan posisi seperti yang kita kenal sekarang ini dengan nama GPS (Global Positioning System).

Sejarah Kompas 16 Arah Mata Angin

Alat sejenis kompas pertama kali digunakan oleh Bangsa Cina Kuno sekitar tahun 247 SM. Selanjutnya digunakan sebagai alat bantu pada pelayaran sekitar abad ke-11. Selanjutnya, orang mulai menggunakan kompas-kering yang digunakan sekitar abad ke-14 di Eropa. Sedangkan Bangsa Arab telah menggunakan alat sejenis kompas pada sekitar abad ke-13.

Pada masa awal pemakaiannya, kompas digunakan sebagai penentu posisi, tujuan, dan 16 arah mata angin untuk penjelajahan laut yang dilakukan oleh bangsa-bangsa tersebut. Adapun Bangsa Arab dahulu menggunakan kompas pula untuk menentukan arah kiblat yang digunakan sebagai arah melakukan ibadah salat. Jika cukup mendapat sinar matahari, saat itu kompas digunakan pula untuk menentukan posisi suatu tempat (garis lintang dan garis bujur).

Selain untuk penjelajahan laut, mereka juga menggunakan kompas untuk menentukan arah pembuatan gedung-gedung (abad ke-12 di Eropa) dan pembentukan terowongan pada pertambangan (abad ke-13 dan abad ke-15 di Eropa).

Jenis-jenis Kompas 16 Arah Mata Angin

Jenis-jenis kompas penentu 16 arah mata angin yang digunakan terdiri atas jenis yang sama seperti yang pernah digunakan oleh para pelopor dahulu, serta jenis kompas modern yang banyak digunakan sekarang ini.

Jenis-jenis kompas yang pernah digunakan oleh para pelopor terdiri atas kompas kering atau dry compass (mulai digunakan di Eropa abad ke-14), kompas dengan arah tetap atau bearing compass (mulai digunakan di Eropa abad ke-18), dan kompas cair atau liquid compass (mulai digunakan di Eropa abad ke-17).

Jenis-jenis kompas yang pernah dipakai oleh para pelopor ini mempunyai ciri khusus, yaitu terdapat selaput yang fleksibel untuk mengatur ruang hampa udara yang ada di dalam tabung kompas ketika terjadi perubahan ketinggian atau suhu.

Adapun kompas yang sering digunakan sekarang ini terdiri atas jenis kompas ibu jari atau thumb compass (kompas yang biasa dipakai untuk penunjuk arah pada kegiatan olahraga) dan gyro-kompas atau gyrocompass yang hampir mirip dengan giroskop (menggunakan tenaga listrik untuk menggerakkan jarumnya).

Ada juga kompas dengan arah tetap (seperti yang terdapat pada jam tangan, telepon selular, atau alat-alat yang menggunakan tenaga listrik lainnya). Tah hanya itu, jenis kompas ada yang dilengkapi dengan kegunaan khusus, misalnya menentukan arah kiblat untuk melakukan ibadah salat.

Bagaimana, masih bingung dengan penjelasan mengenai dari mana sumber yang menyebutkan bahwa bumi memiliki 16 arah mata angin? Sepertinya Anda sudah mulai paham. Satu yang pasti, 16 arah mata angin ini belum terbiasa digunakan untuk berbagai keperluan.

Penggunaan 16 arah mata angin masih terbatas di dunia pelayaran saja, sementara di darat, orang-orang masih menggunakan 4 atau maksimal 8 arah mata angin sebagai patokan suatu lokasi.

Jenis Arah Mata Angin

Terdapat tiga jenis arah mata angin yang bisa digunakan yaitu arah mata angin primer, sekunder, dan tersier. Adapun beberapa istilah yang menunjukkan arah mata angin menggunakan istilah yang mudah dikenali dan digunakan.

Tak hanya arah mata angin dalam Bahasa Indonesia saja, ada juga penyebutan arah mata angin berlaku internasional. Dalam menunjukkan lokasi untuk kepentingan navigasi, arah mata angin dalam Bahasa Inggris adalah yang paling sering digunakan di berbagai negara.

1. Arah Mata Angin Primer (Arah Kardinal)

Jenis arah mata angin primer adalah 4 arah mata angin yang biasa dikenal oleh banyak sebagai arah mata angin utama, yaitu:

Arah Mata Angin Bahasa Indonesia & Inggris

  1. Utara (U)/North (N)
  2. Timur (T)/East (E)
  3. Selatan (S)/South (S)
  4. Barat (B)/West (W)

2. Arah Mata Angin Sekunder (Arah Ordinal atau Arah Interkardinal)

Jenis arah mata angin sekunder adalah 4 arah mata angin yang berada di antara arah mata angin utama atau interkardinal.

Jika menggunakan kompas dengan jenis ini maka akan terlihat 8 arah mata angin pada bidang penunjuk arahnya. Adapun arah mata angin sekunder yaitu:

Arah Mata Angin Bahasa Indonesia & Inggris

  1. Timur Laut (TL)/Northeast (NE): Arah mata angin yang berada di antara timur dan utara.
  2. Tenggara (TG)/Southeast (SE): Arah mata angin yang berada di antara timur dan selatan.
  3. Barat Daya (BD)/Southwest (SW): Arah mata angin yang berada di antara selatan dan barat.
  4. Barat Laut (BL)/Northwest (NW): Arah mata angin yang berada di antara barat dan utara.

3. Arah Mata Angin Tersier (arah interkardinal sekunder)

Jenis arah mata angin sekunder adalah 8 arah mata angin yang berada di antara arah mata angin sekunder atau interkardinal sekunder.

Jika menggunakan kompas dengan jenis ini maka akan terlihat 16 arah mata angin pada bidang penunjuk arahnya.

Fungsi pembagian jenis arah mata angin ini tidak lain adalah agar arah yang ditunjukkan semakin akurat. Adapun arah mata angin tersier yaitu:

  1. Utara Timur Laut (UTL)/North Northeast (NNE): Arah mata angin yang berada di antara utara dan timur laut
  2. Timur Timur Laut (TTL)/East Northeast (ENE): Arah mata angin yang berada di antara timur laut dan timur
  3. Timur Tenggara (TTG)/East Southeast (ESE): Arah mata angin yang berada di antara timur dan tenggara
  4. Selatan Tenggara (STG)/South Southeast (SSE): Arah mata angin yang berada di antara tenggara dan selatan
  5. Selatan Barat Daya (SBD)/South Southwest (SSW): Arah mata angin yang berada di antara selatan dan barat daya
  6. Barat Barat Daya (BBD)/West Southwest (WSW): Arah mata angin yang berada di antara barat daya dan barat
  7. Barat Barat Laut (BBL)/West Northwest (WNW): Arah mata angin yang berada di antara barat dan barat laut
  8. Utara Barat Laut (UBL)/North Northwest (NNW): Arah mata angin yang berada di antara barat laut dan utara

Fungsi Arah Mata Angin

  1. Membantu memudahkan navigasi, baik merujuk kepada posisi, arah, maupun sebagai acuan agar tidak tersesat.
  2. Membantu operasional dalam perjalanan terutama bagi moda transportasi pesawat dan kapal.
  3. Membantu kartografer (pembuat peta) dalam menggambarkan sebuah lokasi atau wilayah.
  4. Sebagai penentu arah kiblat bagi umat muslim yang hendak melakukan sholat.
  5. Membantu membaca dan memperkirakan waktu, dengan merujuk arah bayangan di bawah sinar matahari.
  6. Membantu mendeteksi dan memprediksi cuaca dengan melihat arah datangnya angin maupun pergerakan awan.

Sumber: Kompas.com