Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Banten RayaKesehatan

Puskesmas Kronjo Dikecam Usai Gelar Capacity Building ke Bali di Tengah Sorotan Buruk Pelayanan

10
×

Puskesmas Kronjo Dikecam Usai Gelar Capacity Building ke Bali di Tengah Sorotan Buruk Pelayanan

Sebarkan artikel ini
Ratusan Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Tangerang, gelar aksi dan protes Puskesmas Kronjo Gelar Capacity Building ke Bali di Tengah Sorotan Buruk Pelayanan masih buruk, Selasa 28 Oktober 2025 ( dok.foto : BantenNet)

BantenNet, TANGERANG – Belum tuntas sorotan publik terkait dugaan lambannya pelayanan, Puskesmas Kronjo kembali menuai kritik keras. Alih-alih segera melakukan evaluasi dan pembenahan etos kerja di tengah menurunnya kepercayaan masyarakat, sejumlah pegawai justru diketahui mengikuti kegiatan capacity building ke Pulau Dewata, Bali, pada Selasa (29/10/2025).

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa pegawai dan tenaga kesehatan Puskesmas Kronjo dengan alasan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Anggaran kegiatan disebut bersumber dari APBD melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Di sisi lain, masyarakat yang tengah menunggu pelayanan mengaku geram. Seorang warga menilai kegiatan tersebut tidak tepat waktu dan tidak mencerminkan empati terhadap kondisi riil pelayanan kesehatan yang masih dinilai buruk.

“Apaan ini? Pelayanan masih amburadul, tapi mereka malah enak-enakan ke Bali,” ujar salah seorang warga dengan nada kesal.
“Kalau mau tingkatkan kapasitas, ya perbaiki dulu pelayanan di tempat kerja. Jangan dalih pelatihan tapi ujung-ujungnya jalan-jalan pakai anggaran daerah,” tambahnya.

Kritik serupa juga datang dari Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Tangerang, Rohmi Sabda Azis. Menurutnya, kegiatan tersebut justru memperpanjang daftar persoalan baru terkait buruknya pelayanan Puskesmas Kronjo.

“Saya menduga kegiatan ini hanya akal-akalan, sebatas seremoni dan pemborosan anggaran jelang akhir tahun, jauh dari esensi peningkatan mutu pelayanan kesehatan,” tegas Azis.

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut bertolak belakang dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan efisiensi penggunaan anggaran negara, terutama pada sektor pelayanan publik.

“Kalau mau perbaiki pelayanan, tidak perlu jauh-jauh ke Bali. Masyarakat butuh pelayanan cepat, bukan pejabat yang jalan-jalan pakai alasan peningkatan kapasitas,” tegasnya.

Atas dasar itu, pihaknya bersama masyarakat mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk melakukan audit menyeluruh terkait kegiatan tersebut, baik dari aspek penggunaan anggaran, efektivitas, maupun manfaatnya bagi publik.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmidzi, menyampaikan bahwa perjalanan tersebut sebagian dibiayai dari tabungan pegawai selama satu tahun.
“Anggaran daerah hanya digunakan untuk konsumsi dan akomodasi hotel. Itu inisiatif pegawai untuk peningkatan kapasitas,” ujarnya melalui sambungan telepon. Namun, ia mengakui belum dapat merinci jumlah peserta maupun total biaya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Puskesmas Kronjo belum memberikan keterangan resmi.

Publik kini menunggu langkah nyata pembenahan pelayanan sebagai wujud tanggung jawab moril dan profesionalisme. Kritik masyarakat menilai kegiatan tersebut tidak tepat waktu mengingat pelayanan kesehatan di Puskesmas Kronjo masih menjadi sorotan tajam.

> ldn

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *