BantenNet, KABUPATEN TANGERANG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tangerang memfasilitasi penyelenggaraan dialog Gerakan Revolusi Mental pada hari Kamis (25/01/2024) bertempat di hotel Yasmin-Curug.
Dialog Revolusi Mental diikuti oleh berbagai kalangan yang terhimpun dalam Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ( FKDM ), Forum Bela Negara, perwakilan mahasiswa dan unsur perguruan tinggi .
Hadir sebagai nara sumber antara lain Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementrian Dalam Negeri, Drajat Wisnu Setyawan, Kepala Departemen Aktualisasi Nilai Pancasila dan Duta Pancasila, Aria Wibisana, dan dari FKUB.
Hadir pula Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan atau Assda 2, Syaifullah, Kepala Badan Kesbangpol, Rudi Lesmana, Sekban Kesbangpol, Encep Sahayat, Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama, Hananto serta peserta lainnya.
Assda 2, Syaifullah mengapresiasi Badan Kesbangpol yang telah dapat memfasilitasi dan menyelenggarakan dialog Gerakan Revolusi Mental.
Kepala Badan Kesbangpol, Rudi Lesmana mengungkapkan bahwa kegiatan dialog Revolusi Mental yang difasilitasi pihaknya dalam rangka melaksanakan instruksi Presiden (Inpres) tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental ( GNRM) dengan berpedoman pada 5 (lima) program, yaitu gerakan Indonesia melayani, gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia tertib, gerakan Indonesia mandiri dan gerakan Indonesia bersatu.
Sekretaris Badan (Sekban) Kesbangpol, Encep Sahayat, bahwa dialog Gerakan Revolusi Mental dalam rangka membangun karakter bangsa dengan melaksanakan revolusi mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera berdasarkan pancasila.
Encep juga menyampaikan bahwa kondisi umum aktual menjelang pemilihan umum saat ini, antara lain ancaman ideologi dengan munculnya paham-paham yang ingin mengganti pancasila, stabilitas politik menyangkut politisasi agama, hoax , ujaran kebencian, adu domba berbau sara melalui media dan money politik. Selain itu adanya ancaman sosial budaya dan juga kondisi ekonomi yang belum stabil dampak pandemi covid-19.
> acy