BantenNet, TANGERANG – Dalam upaya mendukung budidaya ikan yang lebih modern dan efisien, sebuah inovasi terbaru yang diberi nama Aqua Farm berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi inovasi yang di gelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang. Sistem ini mengintegrasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam kegiatan pembudidayaan ikan. Dengan penggunaan AI, para pembudidaya kini dapat mengawasi dan mengelola tambak atau kolam ikan mereka dengan lebih efektif.
Lomba TTG yang diikuti oleh 24 peserta dari 16 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Mereka memamerkan beragam inovasi teknologi. Seperti yang di pamerkan oleh MAN 2 Mauk perwakilan dari kecamatan Sukadiri, memamerkan sebuah invosi sistem Aqua Farm yang dirancang untuk mendeteksi berbagai parameter penting yang berpengaruh terhadap kesehatan ikan dan kualitas air. Salah satu fitur unggulan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengenali jenis ikan yang ada di dalam tambak serta mendeteksi ikan yang mati. Hal ini menjadi sangat penting karena ikan mati dapat menandakan adanya masalah serius dalam ekosistem tambak yang perlu segera ditangani.
“ Di dalam tambak, sistem dilengkapi dengan berbagai sensor yang berfungsi untuk memantau kondisi air secara real-time. Sensor-sensor ini meliputi sensor pH untuk mengukur tingkat keasaman air, sensor zat amonia untuk mengawasi keberadaan zat berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan ikan, serta sensor kekeruhan air untuk memastikan bahwa air tetap bersih dan layak huni bagi ikan. Selain itu, sensor suhu air juga dipasang untuk mengontrol suhu yang ideal bagi pertumbuhan ikan”.Ujar Camat Sukadiri Ahmad Hapid, Jumat 28 Pebruari 2025 di ruangannya.
Lanjut Hapid, Seluruh data yang diperoleh dari sensor-sensor tersebut akan terintegrasi ke dalam aplikasi Remotexy, yang dirancang khusus untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada para pembudidaya. Di dalam aplikasi ini, pengguna dapat mengakses berbagai informasi yang relevan, seperti:
- pH Air: Memberikan indikasi tingkat keasaman air yang dapat mempengaruhi metabolisme ikan.
- Zat Amonia: Mengawasi keberadaan amonia yang dapat menjadi racun bagi ikan jika berada pada level yang tinggi.
- Suhu Air: Memastikan bahwa suhu air berada dalam rentang yang ideal untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan ikan.
- Kekeruhan Air: Menunjukkan sejauh mana air dalam kolam atau tambak terkontaminasi oleh zat-zat tertentu.
- Jenis Ikan: Mendeteksi dan mengidentifikasi jenis ikan yang dibudidayakan, sehingga pemeliharaan dapat disesuaikan dengan spesies yang ada.
- Ikan Mati: Memberikan peringatan jika terdapat ikan mati, yang dapat menjadi indikator awal adanya masalah di dalam ekosistem tambak.
- Fase Ikan: Mencakup fase bibit, pembesaran, dan panen, sehingga para pembudidaya dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan tindakan tertentu.
Tujuan dari pembuatan sistem Aqua Farm ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi para pembudidaya ikan, terutama dalam hal pemantauan dan pengelolaan tambak. Dengan adanya informasi yang akurat dan real-time, diharapkan para pembudidaya dapat mengambil keputusan yang lebih tepat, sehingga dapat meningkatnya hasil produksi dan kualitas ikan yang dihasilkan. Selain itu, sistem ini juga berpotensi mengurangi risiko kerugian yang disebabkan oleh masalah kualitas air dan kesehatan ikan. Tegas Camat Sukadiri Ahmad Hapid
Inovasi ini merupakan langkah penting dalam modernisasi sektor perikanan di Kabauptaen Tangerang, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM di bidang perikanan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan dukungan teknologi dan sistem yang efisien, masa depan budidaya ikan diharapkan akan semakin menjanjikan.
> ldn