Sempat Ricuh, Pembongkaran Bangunan di Desa Kohod di Hentikan

Avatar photo
Sempat ricuh dan adu mulut rencana pembongkaran dan penertiban bangunan di desa kohod, di hentikan sementara, Senin 27 Mei 2024, kemarin ( dok.photo : BantenNet)

BantenNet, KABUPATEN TANGERANG – Sempat terjadi ricuh dan adu mulut rencana pembongkaran dan penertiban bangunan di desa kohod, di hentikan sementara. Warga yang di dominasi ibu – ibu protes keras dengan adanya rencana penertiban lahan yang akan di jadikan pembangunan perumahan di wilayah tersebut, warga meluapkan emosinya dengan memaksa alat berat untuk tidak melakukan aktivitas pembongkaran.

Hendrik (40) pria paruh baya warga desa kohod kecamatan Pakuhaji kabupaten Tangerang mengungkapkan kekesalannya yang memprotes keras aktivitas mobil ekspalator yang berusaha untuk menghancurkan tembok milik warga.

” Merusak dan berusaha untuk meratakan tembok milik warga dengan menggunakan alat berat, sedangkan musyawarah atau pembayaran belum di lakukan oleh pihak manapun, pemerintah dan pemdes Kohod seakan akan tidak memikirkan kami dan hak kami sebagai warga dan masyarakat desa kohod,” cetus Hendrik Senin 27 Mei 2024, kemarin.

Belum ada pembayaran dan pengukuran, timpa Hendrik, tapi pihak pemerintah melalui pol PP kabupaten Tangerang dan kecamatan sudah mau asal bongkar saja, ini terkesan semena mena.

” Jangan semena mena dong kepada warga, dimana kepala desa kami warga minta ke adilan,” cetusnya dengan nada kesal.

Disisi lain Kasat pol PP kabupaten Tangerang Agus Suryana menjelaskan, pihaknya belum mengetahui seutuhnya terkait dengan ke inginan warga dan kami hanya menjalankan perintah atasan.

” Saya, kira sudah rapih dan kondusif di lapangan, dan untuk tidak ada bentrok dengan warga kami tarik mundur agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan,” ujarnya Senin 27 Mei 2024 kemarin di lokasi.

Agar tidak terjadi bentrokan dengan warga kami terpaksa untuk mundur dan hal yang lain mungkin akan di selesaikan dengan pihak yang bersengketa, kami hanya menjalankan perintah dari atasan kami, dan mudah mudahan tidak ada warga yang merasa di rugikan, tutupnya.