banner 468x60
Ragam

Viral di Media Sosial, Akhirnya Kades Lemo, Bongkar Tembok Warga

13
Fenomena baru masyarakat Indonesia saat ini, "No Viral, No Justice" adalah ungkapan yang berarti tidak Viral, Maka tidak ada Keadilan. (dok.Foto:BantenNet)
banner 468x60

BantenNet, TANGERANG – Fenomena baru masyarakat Indonesia saat ini, “No Viral, No Justice” adalah ungkapan yang berarti tidak Viral, Maka tidak ada Keadilan. Ungkapan ini merupakan bentuk kritik pedas masyarakat terhadap Aparat Penegak Hukum yang dinilai lambat dalam menangani kasus tertentu. Gerakan ini muncul di Media Sosial sebagai bentuk protes atas penegakan hukum yang dinilai tidak Responsif.

Satria sosok Kepala Desa (Kades) Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang,  Akhirnya setelah mengetahui adanya Video Viral di Instagram. Dirinya langsung bergerak cepat serta mengambil langkah berani dengan cara membongkar tembok yang menutup akses jalan menuju rumah warga di Kampung Lemo RT 05/ 02 (13/03/ 2025).

banner 300x600

Tindakan yang diambil Kades Lemo, Satria adalah sebagai bentuk pencegahan dini timbulnya potensi konflik yang akan berkepanjangan di antara warga. “Tembok yang dibangun oleh salah satu warga tersebut, jika tidak segera dibongkar dikhawatirkan akan menimbulkan ketegangan yang berkepanjangan di antara warga,” terangnya

Kepala Desa Lemo, Satria juga menjelaskan, bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati antar warga,” jelasnya.

“Dengan membongkar tembok tersebut, diharapkan komunikasi dan interaksi antar tetangga dapat terjalin kembali, serta mengurangi kemungkinan terjadinya perselisihan di masa depan,” ucapnya.

“Sudah saya bongkar temboknya bang (Kades menyebut wartawan). Insya Allah akses jalan akan tetap ada lagi,” kata Kepala De

Semua juga berkat bantuan Binamas, Babinsa Desa, bersama sejumlah tokoh masyarakat, juga dihadiri oleh Kanit Intelkam Polsek Teluknaga yang ikut menyaksikan musyawarah bersama di Kantor Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

“Alhamdulillah kedua belah pihak sudah saling berjabat tangan dan saling memaafkan,” tuturnya.

Satria, juga berharap dan mengajak seluruh warga masyarakat Desa Lemo untuk bersama – sama menjaga kerukunan dan saling menghargai hak satu sama lain.

Semoga dengan adanya kejadian ini semakin menjadikan kita akan pentingnya Aksesibilitas dan hubungan baik antar tetangga, dan ke depan masyarakat dapat lebih bisa menyelesaikan masalah dengan lebih mengedepankan kearifan lokal,” pungkas Satria

>mul

banner 300250
banner 468x60
Exit mobile version